Minggu, 24 Agustus 2008

KONKER PAPDI PADANG 2008

PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA DEMAM BERDARAH DENGUE MEMPERKECIL PENINGKATAN KONSENTRASI TROMBOSIT DARAH ANTARA HARI KE 5 DIBANDINGKAN HARI KE 7 DEMAM

Posma Budianto

ABSTRAK

Latar Belakang: Patogenesis dari kelainan klinis maupun laboratorium DBD menunjukkan adanya proses imunopatologis dimana virus dengue mengaktifkan mediator-mediator proinflamasi yang berakhir pada meningkatnya permeabilitas kapiler maupun peningkatan apoptosis trombosit. Adanya proses imunopatologis ini membuat beberapa peneliti mencoba memberikan kortikosteroid pada pasien DBD dengan syok dengan parameter yang dinilai adalah mortalitas. Pada penelitian ini dicoba menilai parameter lainnya yaitu kenaikan kadar trombosit darah.

Tujuan Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh pemberian kortikosteroid terhadap peningkatan kadar trombosit darah pasien DBD pada hari ke 5 dibandingkan hari ke 7 sejak mulai demam.

Bahan dan Cara Kerja:. Penelitian ini adalah penelitian cohort restropectif study, dari semua status pasien yang dirawat dengan diagnosis DBD derajad 1 dan 2 di RS Myria Palembang, berusia 12 tahun atau lebih dari 1 Oktober 2007 sampai 29 Pebruari 2008. Kriteria pengambilan data: DBD derajad 1 dan 2 menurut kriteria WHO 1997; Semua pasien harus diperiksa kadar trombosit darahnya menimal 1 kali setiap harinya;Hasil trombosit yang diambil adalah konsentrasi yang terendah; Semua pasien masuk rumah sakit maksimal hari ke 5 demam dan dirawat minimal sampai hari ke 7 demam; Usia pasien minimal sudah berulang tahun ke 12; Semua pemakaian steroid yang rutin tiap hari (jenis dan dosis bebas) masuk ke dalam kriteria pasien dengan steroid. Analisis data menggunakan prograam SPSS version 15 for windows menggunakan Student t test untuk data kuantitatif, data kualitatif menggunakan chi square test.

Hasil dan Pembahasan: Didapatkan 89 pasien yang memenuhi syarat pengambilan data, dengan 59 kasus diberikan steroid dan 30 kasus tidak diberikan. Jenis kelamin dan umur kedua kelompok tidak berbeda bermakna. Trombosit hari ke 5 kelompok steroid lebih rendah dari kelompok non steroid (76203 + 5402 vs 99033 + 6080. p: 0,011). Trombosit hari ke 7 kelompok steroid lebih rendah dari kelompok non steroid ( 82305 + 6001 vs 127500+7926. p:0,000). Kenaikan trombosit hari ke 5 dibanding 7 pada kelompok steoid lebih rendah dari kelompok non steroid (8644 + 5702 vs 28466 + 8176. p: 0,048). Bias penelitian: pemberian steroid cenderung kepada kasus dengan trombosit lebih rendah. keakuratan anamnesis hari pertama demam, pemakaian obat2an anti biotik dan H2 blocker yang beragam.

Kesimpulan:Penambahan steroid pada penderita DBD drajad 1 dan 2 berpengaruh memperkecil kenaikan trombosit hari ke 5 dibandingkan hari ke 7 demam.

Latar Belakang

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue termasuk keluarga Flavivirus dengan manifestasi klinis demam mendadak, nyeri otot, nyeri sendi dan gambaran laboratorium berupa leukopenia, hemokonsentrasi dan trombositopenia.

Demam berdarah dengue tersebar di wilayah Asia Tenggara, sedangkan insiden di Indonesia antara 6-15/100.000 penduduk dengan mortalitas telah menurun hingga 2%.1 Di RS Myria Palembang kasus TDBD dan DBD (sudah dikonfirmasi imunologis) pada tahun 2006 adalah 299 kasus rawat inap dengan kematian 1 kasus2, sedangkan tahun 2007, kasus rawat inap 830 tanpa kasus kematian3.

Patogenesis dari kelainan klinis maupun laboratorium menunjukkan adanya peran imunopatologis dimana virus dengue mengaktifkan mediator-mediator proinflamasi yang berakhir pada meningkatnya permeabilitas kapiler maupun peningkatan apoptosis trombosit. 1

Adanya proses imunopatologis ini membuat beberapa penelitian mencoba memberikan kortikosteroid pada pasien DBD dengan syok, namun belum berhasil menunjukaan kemaknaan penurunan dari mortalitas pasien. Seperti hasil analisis Panpanich et al dari Cochrane Database yang menganalisis 4 penelitian yang memberikan kortikosteroid pada pasien DBD dengan syok. 4 Namun menjadi parameter pada penelitian tersebut adalah mortalitas, yang secara etik sulit dilakukan. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mencari parameter lain sebagai dasar penilaian kemajuan terapi yaitu peningkatan konsentrasi trombosit darah pada pasien DBD yang diberikan steroid dibandingkan yang tidak mendapatkan steroid.

TUJUAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh pemberian kortikosteroid terhadap peningkatan kadar trombosit darah pasien DBD pada hari ke 5 dibandingkan hari ke 7 sejak mulai demam.

Hipotesis nul menyatakan tidak ada pengaruh pemberian kortikosteroid terhadap peningkatan kadar trombosit darah pasien, sedangkan hipotesis alternatif menunjukkan adanya pengaruh dengan derajad kepercayaan 0,05.

BAHAN DAN CARA KERJA

Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian cohort restropectif study, dengan mengambil data dari semua status pasien yang dirawat dengan diagnosis DBD derajad 1 dan 2 di RS Myria berusia 12 tahun atau lebih dari 1 Oktober 2007 sampai 29 Pebruari 2008.

Kriteria Pengambilan Data

1. Yang dimaksud DBD adalah semua pasien yang dirawat dengan diagnosis DBD derajad 1 dan 2 menurut kriteria WHO 1997.

2. Semua pasien harus diperiksa kadar trombosit darahnya menimal 1 kali setiap harinya dengan menggunakan alat sysmex kx-21.

3. Hasil trombosit yang diambil adalah konsentrasi yang terendah dalam satu harinya.

4. Semua pasien masuk rumah sakit maksimal hari ke 5 demam.

5. Semua pasien dirawat tersebut harus dirawat minimal sampai hari ke 7 demam.

6. Usia pasien minimal sudah berulang tahun ke 12.

7. Semua pemakaian steroid yang rutin tiap hari (jenis dan dosis bebas) masuk ke dalam kriteria pasien dengan steroid.

Analisis Data

Analisis data penelitian menggunakan program SPSS version 15 for windows. Data dicatat pada formulir penelitian, kemudian data dimasukkan ke dalam komputer. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif dan analitik dengan menggunakan Student t test untuk data kuantitatif dan untuk data kualitatif menggunakan chi square atau Fisher exact test jika salah satu sel berjumlah kurang dari 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Selama kurun waktu 1 Oktober 2007 sampai dengan 29 Pebruari 2008, didapatkan 89 pasien dengan kriteria diagnostik DBD grade 1 dan 2 yang memenuhi kriteria pengambilan data. Terdapat 59 kasus diberikan steroid dan 30 kasus tidak diberikan. Beberapa karakteristik kasus dijabarkan pada tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik umum kasus


Karakteristik steroid nonsteroid p

( n = 59 ) ( n = 30 )


Jenis Kelamin 0,827 **

Laki-laki 31 15 Perempuan 28 15

Umur rerata (Tahun) 25,66 + 10.17 29,07+16,42 0,526 *

Rata-rata trombosit hari ke:

5 76203 + 5402 99033 + 6080 0,011 *

7 82305 + 6001 127500+7926 0,000 *

Selisih trombosit h 5-7 8644 + 5702 28466 + 8176 0,048 *


*Uji t, ,**Uji chi-Square

Tidak ada kasus penelitian ini yang meninggal dunia. Trombosit hari ke 5 demam pada kasus yang diberikan steroid lebih rendah secara bermakna dibandingkan kasus yang tidak diberikan steroid. Trombosit hari ke 7 demam kasus yang diberikan steroid lebih rendah secara bermakna dibandingkan kasus yang tidak diberikan steroid. Selisih trombosit hari ke 5 dan 7 demam kasus yang diberikan steroid lebih rendah secara bermakna dibandingkan kasus yang tidak diberikan steroid.

Hasil penelitian ini dimungkinkan oleh adanya kecendrungan pemberian steroid pada kasus dengan trombosit yang lebih rendah, sehingga kenaikannya juga lebih sedikit. Bias penelitian juga mempengaruhi, antara lain anamnesis hari pertama demam yang mungkin kurang akurat atau adanya obat-obatan yang menekan trombosit misalnya golongan H2 Blocker dan anti biotik.

KESIMPULAN

Penambahan steroid pada penderita DBD derajad 1 dan 2 berpengaruh memperkecil kenaikan trombosit hari ke 5 dibandingkan hari ke 7 demam.




DAFTAR PUSTAKA

1. Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Bemam berdarah dengue, dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, SImadibrata M, editor: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi keempat Jilid 1. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2006.Halaman 1709-1713.

2. Buku Laporan Tahunan RS Myria Palembang 2006-2007

3. Buku Laporan Tahunan RS Myria Palembang 2007-2008

4. Panpanich R, Sornchai P, Kanjanaratanakorn K. Corticosteroids for treating dengue shock syndrome. Cochrane Database of Systemic Reviews 2007 Issue 4.

Tidak ada komentar: