Jumat, 29 Agustus 2008

Antara kampanye , pesta rakyat dan hutang rakyat

Ketika para kandidat bertarung
Program kerja 100 hari hebat mereka usung
Tanpa dangdut, tanpa bagi kaus, tanpa uang masuk kantung
Apa mungkin ada suara ke kandidat itu tuk dihitung?

Namun jika ada goyang pinggul menggoda
Bagi sembako, bagi rompi, bagi rupiah tumpah ruah
Walau tanpa visi, tanpa misi, tanpa program kerja
Rakyat pasti kasih kandidat suaranya pasrah

Ini kampanye memang pesta rakyat
Mereka dikumpul, dimanja, dikasih nikmat
Dielus-elus, dikipas-kipas, lalu diikat
Agar tak lupa saatnya nanti coblos foto sang kandidat

Tapi tak kan cuma-cuma kemenangan sang kandidat
Hutang pesta kampanye adalah hutang rakyat
Harus balik lagi itu dalam waktu dekat
Dan kemungkinan harus kembali berpuluh kali lipat

Jangan terlena berpesta pora saat kampanye duhai sobat
Karena dana kampanye adalah utang rakyat
Yang harus kita kembalikan dengan rente berlipat
Pada siapapun yang menang diantara para kandidat

Tidak ada komentar: